Shuhufism

Sharing and Caring

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menekankan perlu adanya ketajaman hati sebagai kebutuhan utama masyarakat. Beliau menyatakan, ketajaman hati tidak akan membiarkan noda fitnah menyesatkan seseorang. Rahbar hari ini (7/10/2009) dalam pidatonya di hadapan warga kota Noushahr, Propinsi Gilan, utara Iran, menilai sangat penting keberadaan ketajaman hati sebagai sarana untuk mengenal tujuan, menentukan jalan yang benar untuk mencapai tujuan, mengidentifikasi musuh, dan tantangan serta mengenal jalan untuk mengatasi hambatan. Beliau juga berpesan kepada rakyat Iran untuk memahami hal ini dengan sungguh-sungguh dan melengkapi diri mereka dengan ketajaman hati dan kesadaran.

Di bagian lain pidatonya, pemimpin besar Revolusi Islam menuturkan, "Setiap gerakan yang membuat musuh bangsa Iran dan negara Islam marah, yaitu imprealisme dan zionisme, merupakan gerakan yang benar dan berada di jalan yang hak. Sedangkan setiap gerakan dan langkah yang membuat mereka gembira, sebagaimana yang mereka tekankan dalam propaganda dan kebijakannya, tentu itu merupakan gerakan yang salah".

Menyinggung kecintaan dan penghormatan bangsa-bangsa lain terhadap sistem pemerintahan Islam serta sensitivitas mereka terhadap persoalan internal Iran, Rahbar menjelaskan, "Partisipasi luas rakyat Iran dalam pemilu presiden telah membuat gembira bangsa-bangsa muslim. Namun ketika musuh berupaya merusak kemenangan politik yang besar ini, menyebarkan pelbagai isu bohong, dan menciptakan kerusuhan, para pecinta Republik Islam Iran pun merasa khawatir. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kecintaan terhadap pemikiran Republik Islam Iran terus berkobar di dunia Islam, pasca 30 tahun berdirinya Pemerintahan Islam".

Lebih lanjut Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menjalaskan mengenai arti sesungguhnya konsep "republik" dan "keislaman" dalam sistem pemerintahan Islam. Ia menilai, Republik Islam merupakan konsep yang sulit dicari padanannya pasca masa-masa awal kelahiran Islam. Beliau menjelaskan, "Permusuhan para diktator dan imperialis dunia dengan sistem ini, merupakan hal yang wajar. Namun hasil permusuhan 30 tahun mereka terhadap Republik Islam Iran, justru membuat bangsa Iran mencapai kemajuan yang mengagumkan yang juga akan terus berlanjut".

0 Comments:

Post a Comment