Shuhufism

Sharing and Caring

QS. 80 (`Abasa)

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

80:1..Dia (seorang pembesar Umayyah) berkerut muka (bermuka masam) dan berpaling (sedangkan dia bersama Nabi).
80:2..Karena telah datang kepadanya seorang buta (Abdullah ibn Ummi Maktum).
80:3..Tahukah kamu barangkali dia (Abdullah ibn Ummi Maktum) ingin membersihkan dirinya (dari dosa).
80:4..Atau dia (ingin) mendapat pengajaran (darimu) lalu pengajaran itu memberikan manfaat kepadanya?
80:5..Adapun orang (pemuka Umayyah) yang menganggap dirinya serba cukup (kaya),
80:6..maka kamu melayaninya.
80:7..Padahal tidak ada (celaan) ke atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).
80:8..Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
80:9..dan dia takut (kepada Allah),
80:10..maka kamu mengabaikannya.
80:11..Sekali-kali jangan (demikian)..! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
..........

Peristiwa pada turunnya Surah ini adalah suatu kejadian sejarah. Suatu ketika Nabi [sawa] bersama beberapa pembesar Quraisy yang kaya dari kaum Umayyah, diantara mereka adalah Walid ibn Mughirah, Abu Jahal ibn Husyam, Umayyah ibn Khalaf, Utbah, Syaibah, dan Utsman ibn `Affan (yang menjadi khalifah kemudiannya). Sedang Nabi [sawa] menyampaikan peringatan kepada mereka, Abdullah ibn Ummi Maktum yang buta dan seorang dari para sahabat Nabi [sawa] datang menjumpai baginda. Nabi [sawa] menyambutnya dengan hormat dan mendudukkannya dekat dengan baginda. Bagaimanapun Nabi [sawa] tidak terus menjawab persoalan yang ditanyakan oleh Abdullah ibn Ummi Maktum, karena baginda sedang bercakap dengan seorang pemuka Umayyah.

Oleh karena Abdullah ibn Ummi Maktum miskin dan buta, pembesar Quraisy memandang rendah kepadanya, dan tidak suka kepada sanjungan dan kehormatan yang diberikan kepadanya oleh Nabi [sawa]. Mereka juga tidak suka dengan kehadiran Abdullah ibn Ummi Maktum diantara mereka. Akhirnya seorang pembesar Umayyah berkerut muka pada Abdullah ibn Ummi Maktum dan berpaling darinya.

Perbuatan pembesar Quraisy ini telah membuat Allah murka, dan Dia telah menurunkan QS. 80 (`Abasa) melalui Jibril [as] pada masa itu juga. Surah ini menyanjung kedudukan Abdullah ibn Ummi Maktum walaupun dia miskin dan buta. Di dalam empat ayat pertama, Allah mengecam tindakkan buruk pembesar Quraisy. Dan di dalam ayat-ayat berikutnya, Allah memperingatkan Nabi [sawa] bahwa menyampaikan kepada yang kafir tidaklah perlu jika si kafir tidak berhasrat untuk membersihkan diri dan menyakiti orang yang beriman pula (karena tidak mempunyai kekayaan dan kesehatan fisik atau cacat).

0 Comments:

Post a Comment